Desain Grafis adalah pengetahuan
dan keterampilan dalam proses menggabungkan
unsur-unsur grafis
untuk dikomunikasikan secara efektif dalam bentuk media tertentu.
Desain Grafis berasal dari kata Desain dan
Grafis. Desain berasal dari bahasa Perancis “desiner” yang berarti menggambar,
kadang-kadang diartikan dalam pengertian “merancang, menciptakan bentuk,
susunan, garis, bentuk (bidang, warna (nada), dan tekstur. Biasa diartikan juga
merancang, pola dua maupun tiga dimensi, memilih dan menyusun, memecahkan
masalah bertujuan menciptakan susunan, organisasi”. Desain adalah suatu proses
kreatif (seni), yaitu pemecahan sementara dari masalah-masalah dalam proses
desain yang ada bias dibuat atau ditiru. Desain merupakan bidang ketrampilan,
pengetahuan dan pengalaman manusia yang mencerminkan keterkaitannya dengan
apresiasi dan adaptasi lingkungannya ditinjau dari kebutuhan- kebutuhan kerohanian
dan keberadaanya. Secara khusus, desain dikaitkan dengan konfigurasi,
komposisi, arti, nilai dan tujuan dari fenomena buatan manusia. Aspek desain
menghendaki pertimbangan; bahan, fungsi, keefektifan, lingkungan dimana produk
tersebut akan dioperasikan serta skibat produk tersebut terhadap manusia.
Kata Grafis diambil dari kata Yunani ”Graphikos”, merupakan
media kreatif yang awalnya terbatas pada menulis, menggores, memahat yang
bertujuan untuk membuat tulisan. Perkembangan selanjutnya grafis adalah gambar
atau tulisan yang dihasilkan memalui metode cetak. Grafis umumnya diarahkan ke
karya dua dimensional, antara lain; menggambar, menulis, mewarna, menata yang
berhubungan dengan karya media cetak. Media grafis cetak merupakan karya yang
dapat menimbulkan akibat serta pengaruh terhadap masyarakat, bisa bersifat
penerangan, pengumuman, mempengaruhi baik yang bersifat komersial maupun non
komersial.
Pengertian keilmuan di atas dalam pengertian Desain
Grafis adalah keterampilan dalam menciptakan media informasi berupa cetakan
dua dimensi yang bersifat statis.
Bidang
Desain Grafis mencangkup berbagai
bidang, yaitu menyangkut teknik perencanaan gambar, bentuk, simbol, huruf, fotografi,
warna, tata letak, dan proses percetakan yang disertai pula pengertian tentang
bahan dan biaya. Tujuan utama desain grafis , tidak saja menciptakan atau
perencanaan fungsional estetik, tetapi juga informatif dan komunikatif dengan
masyarakat. Bila dilengkapi dengan unsur psikologi massa dan teori
pemasaran, maka karya desain grafis
merupakan media promosi yang sangat potensial.
Kegiatan Desain Grafis meliputi aspek yang sangat luas,
mencakup semua bentuk media, mulai dari penciptaan logo, perencanaan
dan pembuatan buku, koran, majalah, tabloid serta perwajahannya, ilustrasi
(fotografi) dan tipografi- nya, perencanaan wajah kalender meja dan dinding,
pembuatan stasionery; meliputi kartu nama, amplop, kop surat, map, formulir,
dan memo. Ada juga grafis dalam bentuk kemasan, sticker, leaflet, kartu pos, kalender
poster, folder, brosur, manual book, katalog, agenda, iklan layanan
masyarakat, dan sebaginya. Tegasnya semua kebutuhan
informasi visual cetak yang perlu dikomunikasikan dari seseorang atau kelompok
kepada orang lain atau masyarakat menjadi bidang kegiatan desain grafis.
Merancang media
grafis mengacu pada kualitas penerapan estetika melalui unsur-unsur grafis
dan prinsip-prinsip grafis. Secara visual dan verbal, desain grafis sangat
memperhatikan eleven-elemen seperti tipografi, ilustrasi, warna, corporate
Identity, dan lay-out. Dalam penciptaan karya grafis, baik media lini atas
maupun media lini bawah tetap melalui tahapan proses yang dikelompokkan
menjadi tiga, yaitu Pre design/Para
desain, design/produk, dan post design/paska desain (produk).
Tahapan-tahapan inilah yang harus dilakukan bagi calon desainer/praktisi grafis
dalam mewujudkan karyanya. Semua karya grafis tetap mengacu pada pasar, agar
pesan yang sampaikan diterima oleh masyarakat.